Minggu, 08 Desember 2013

anak kesayangan



Narator                                :”Namaku Dave.Aku terlahir dari sebuah keluarga yang biasa-biasa saja dan setia beribadah kepada Tuhan.Tetapi dalam kehidupanku pribadi,aku tidaklah demikian.Karena seperti kebanyakan remaja lain,aku tumbuh dalam lingkungan yang membuat hidupku jauh dari Tuhan.Sehingga karena pengaruh yang buruk dari teman-temanku,aku mempunyai tabiat yang buruk dan suka menentang ajaran kristus.Tetapi justru bermula dari sana,aku merasakan sebuah pengalaman pribadi yang tak pernah kulupakan bersama Kristus.”

Adegan 1
Lokasi   : Sebuah Jalanan
Time      : Sore Hari
Sekumpulan anak-anak geng motor terlihat bergerombol di tepi sebuah jalan sepi.Mereka berkerumun membentuk lingkaran,mengelilingi seorang anak yang bercakap-cakap dengan teman-temannya.Kadang,keluar juga sorakan dari mereka,baik anak-anak laki-laki ataupun anak perempuan.Tak jauh dari tempat itu terlihat seorang wanita bertanya pada salah satu anak yang terpisah dari gerombolannya.
Ibu                         : “Maaf dik…apa adik melihat Dave….”
Anak geng           :”Dave yang mana bu..???Di sini banyak yang namanya Dave…”(Acuh tanpa melihat)
Ibu                         : “Dave yang tinggal di dekat perempatan gereja….”
Anak Geng          :”Oalah..Dave yang itu to….ibu cari saja di antara anak-anak di sana.Pasti ketemu…”(Kembali acuh)
Ibu                         : “Terima kasih dik….”(Berlalu pergi)
Sementara dalam kelompok anak-anak yang di tuju ibu tadi,terjadi sebuah pertaruhan.
Reno                     : “Kamu bilang kamu pantas jadi ketua geng motor kita.Buktikan pada kami Dave….”
Dave                      : (Menyeringai sinis) “Kalian minta bukti apa??”
Reno                     : {Menebarkan pandangan di sekelilingnya dan melihat seorang wanita paruh baya berjalan menuju wanita itu.Ia tersenyum tipis setelah ia tahu siapa wanita itu).”Kamu lihat ibu yang berjalan kemari?”
Dave                      : (Mengikuti jari telunjuk reno danmenyengir tipis)
Reno                     : “Jika berani,rampas barang yang di bawanya…..”
Dave                      : “Menatap Rio sahabatnya yang Nampak bermuka takut )
Rio                          :“Dave…jangan lakukan jika tak mau kena masalah besar.”
Dave                      : “Siapa takut..Kalian akan lihat,kalau aku layak jadi ketua geng motor kita….” (menancap gas menuju kearah wanita yang berjalan mendekati gerombolannya)
Sementara langkah wanita itu kian mendekat kearah gerombolan anak-anak geng bermotor,Dave juga memacu motornya menuju kearah wanita itu.Tiba-tiba ia mengerem mendadak,mengakibatkan wanita itu terkejut.Tetapi ia lebih terkejut lagi ketika tahu siapa anak itu,demian juga si anak yang sedikit kaget mengetahui siapa wanita itu.
Ibu                         :”Dave…”
Dave                      : “Maaf Bu…”(mendorong tubuh wanita itu serta merampas tasnya.Dengan cepat ia memutar motornya menuju teman-temannya dan memamerkan tasnya dengan menjulurkan lidah tanda bangga.Sementara wanita itu tampak mengelus dada dan hatinya sedih.
Ibu                         : “Dave….”
Tak lama Dave sampai ke gelrombolannya dan mendapat ucapan selamat serta sorakan dari teman-temannya.Ia melirik Reno serta meyindirnya.
Dave                      : “Bagaimana…”
Reno                     : “kau hebat Dave…”
Dave                      : (Tersenyum bangga sambil menepuk dadanya)

Adegan 2
Lokasi                   : Ruang tamu rumah Dave
Time                      : Malam
Jam telah menunjukkan pukul 01.00 malam.Ketika Dave pulang kerumah dengan sempoyongan dan menggedor-nggedor pintu dengan kasar.
Dave                      : “Buka pintunya…Ma..Pa…”
Lampu ruangan yang semula gelap,di nyalakan dari dalam.Seorang laki-laki meyambutnya dengan tatapan mata marah di damping istrinya yang baru terliohat menangis.
Ayah                      : “Anak Kurang ajar…!!Jam berapa sekarang???Kenapa baru ingat rumah…???!!!”
Dave                      : (Melirik arloji tangannya dan menunjukkannya pada ayahnya) “baru jam satu pa…”
Ayah                      : “Baru jam satu??!! Baru katamu…???!!!Anak macam apa kamu ini??Usia masih bau kencur,pulang selarut ini..!!!Pantas haaa…apa kamu tak mikir sekolahmu???Apa kamu tak mikir mamamu yang mencemaskanmu…”
Dave                      : “Hhhh…..Apa peduliku??mau sekolah atau tidak,pulang malam atau tidak itu urusanku,bukan urusan papa..”
Ayah                      : (marah dan hendak menampar ) “Dasar anak ku….”
Dave                      : (Menangkap tangan ayahnya dan melawan pandangan ayahnya) “Simpan tangan papa..jangan dikit-dikit suka menampar anak….Papa ingat,aku anak papa..dan aku jadi begini juga karena meniru papa…”(menyentak tangan ayahnya dan masuk kedalam)
Ayah                      : (Kaget dan memegang jantungnya.Nafasnya terasa sesak,namun istrinya segera menopang tubuhnya dan membimbingnya duduk di sofa) “Anak itu..anak itu..”
Ibu                         : “Sudahlah pa..papa jangan terlalu marah..ingat jantung papa..”
Ayah                      : “Tapi anak itu sudah keterlaluan ma…”
Ibu                         : “Ya..mama mengerti.Tapi kita bisa apa..kita sudah berusaha menasehatinya dan dia keras kepala.Mungkin hanya Tuhan yang bisa menyadarkan anak kita…”
Ayah                      : “Ya…mama benar…kita sudah berusaha sekuat tenaga dan anak itu sulit di nasehati.Kita hanya bisa berserah dan memohon pada Tuhan untuk membuat satu cara agar anak kita sadar….”(Menerawang kearah jam dinding)

Adegan 3
Lokasi                   : Serambi rumah
Time                      : Pagi hari
Pagi itu sebelum berangkat kerja,ayah menyempatkan diri membaca Koran sambil menikmati segelas the bikinan ibu.Sementara iotu,ibu baru dating dari dalam dan menemainya ngobrol.
Ayah                      : ‘Anak itu sudah bangun Ma..”
Mama                   : “Belum pa..dia masih tidur..”
Ayah                      : “Hhhhh..dasar anak itu!!Pasti dia tidak sekolah lagi…”(Meletakkan Koran dan melangkah kedalam.Ia bermaksud membangunkan sendiri anak itu dan mama mengikutinya dengan cemas)
Mama                   : “Pa……”

Adegan 4
Lokasi                   : Kamar Dave
Time                      : Pagi
Langkah papa dan mamahampir sampai di kamar Dave,ketika tiba-tiba ia mendengar suara barang jatuh dari dalam kamar)
Mama                   : “Dave…..”(Cemas dan cepat cepat berlari membuka pintu.Terkejut ketika mendapati tubuh Dave menggigil kedinginan ) “Dave….Dave…pa..papa…”
Papa                      : ( Tak lama kemudian dating menyusul dan mendapati keadaan anaknya) “Duh Gusti…..”
Mama                   : (Sempat meraba dahi Dave dan mendapati tubuh itu mengalami demam tinggi.terdengat pula suara Dave lirih memanggil mereka)
Dave                      : “Mama..Mama…Papa..Papa…”
Mama                   : (menatap papa dengan wajah cemas) “Demamnya tinggi pa….”(Kembali menatap Dave dan mengguncang-ngguncankan tubuhnya) “Dave…bangun Dave…Bangun nak..buka matamu….”
Dave                      : “Papa….papa..”
Ayah                      : (Menghampiri Dave dan berbisik) “Papa di sini nak..ada apa??kamu minta apa…”
Dave                      : “Pa..panas pa..Panas….dingin..dingin…”
Ayah                      : (Mulai merasa kasihan.Amarahnya menjadi luluh demi melihat keadaan Dave) “Iya nak..iya..papa akan selimuti kamu..”
Dave                      : “Tidak pa..jangan..Dave ingin pindah di lantai..tolong pa…..”
Papa                      : “Iya nak..iya…”(papa mengangkat tubuh dave dan memeluknya.Sementara mama tampak menatapnya )
Dave                      : “Terima kasih pa..te..terima kasih….”(Sayup sayup suara Dave menghilang dan dengusan nafasnya mulai tenang.Mama Nampak tak kuasa meneteskan air matanya sementara papa Nampak cemas.Namun tak lama kemudian tiba-tiba tubuh Dave mengejang kembali.Menggigil dan kini bahkan menggelepar) “pa..dingin pa..dingin..sakit pa..sakit….”
Ayah                      : (Kembali panic dan gugup) “Dave..dave….bertahanlah nak..bertahan..papa akan bawa kamu kerumah sakit…”
Dave                      : “Tidak Pa..Dave tak kuat..Dave tak kuat lagi…
Mama                   : (menangis dan mengusap rambut anaknya) “Dave….bertahanlah..ingat papa dan mamamu..jangan tinggalkan kami nak..”
Dave                      : “dave tak kuat ma..sakit….”
Ayah                      : “Dave…Papa mohon…Papa tak akan memarahi kamu lagi..bertahan nak..bertahan..”
Mama                   : “Dave.ingat Tuhan..Ingat Yesus…Dias umber mujuzat dan penyembuhan…mintalah Tuhan menyembuhkamu…Sebut nama Yesus Dave…..”
Dave                      : “Ye…Ye..Yesus…..Tu..Tu…Tuhan Yesus tolong…sembuhkan Dave…Ampuni Dave…..”
Teriakan dave perlahan lahan menghilang,bersama dengan melemasnya tubuh anak itu.Tubuhnya yang kakau menjadi dingin dan denyut nadinya melemah.Papa yang merasakannya dalam pelukannya menjadi takut dan tambah cemas.Ia memeluk lebih erat lagi.
Ayah                      : “Tuhan..tolong anak kami..sembuhkan dia..ampuni dosa..beri dia kesempatan Tuhan….”
Ibu                         : (Menangis dan terbata-bata) “Tuhan..tolong kami…”
Suasana hening sejenak.Tangisan mereka berubah menjadi isakan dan perlahan-lahan hilang.Nafas mereka berhembus pelan dan mereka[pun di kejutkan oleh sebuah keajaiban yang datang dari tubuh Dave.Secara perlahan tubuh anak itu yang semula dingin menjadi hangat kembali,dan ayahnya dapat merasakan denyutan jantung anak itu kembali )
Ayah                      : “Dave…Dave….Ma..mama..lihat ma..lihat..Tuhan telah menolong anak kita..Tuhan telah mengembalikan Dave…..”
Ibu                         : (Tak percaya,namun cukup merasa bahagia medengar dan mengetahui kondisi tubuh Dave) “Terima kasih Tuhan…terima kasih…”
Tak berapa lama kemudian Dave membuka matanya dan memanggil Papa dan Mamanya.
Dave                      : “Pa..ma…..”
Ayah,ibu              : “Dave….kau sudah bangun nak…..”
Dave                      : (Tersenyum ) “Terima kasih Pa..Ma…Maafkan Dave kalau selama ini selalu menyusahkan papa dan mama…”
Ayah                      : “Iya..Iya nak….”
Ibu                         : “Ucapkan terima kasih juga pada Tuhan Yesus Dave….”
Dave                      : (Menatap langit-langit kamarnya) “Terima kasih Tuhan Yesus…”
Ayah                      : “Mulai sekarang jangan nakal lagi..dan belajarlah untuk setia dan beribadah pada Tuhan yang menyelamatkanmu…”
Dave                      : “Iya pa..Dave janji..Dave tidak akan nakal lagi dan beribadah pada Tuhan….”
Ayah,Ibu              : (Tersenyum senang mendengarnya)

Narator                : “Itulah Mujizat pertama yang kurasakan di dalam hidupku.Dan karena Mujizat itu hidupku di ubahkan.Tetapi bukan tanpa ujian aku mengalami kehidupan baru dengan Kristus,karena justru setelah mujizat pertama,waktu benar-benar membuat kesetiaanku pada Tuhan yang menyelamatkanku,menguji hidupku.”

Adegan 5
Lokasi                   : Rumah Dave.
Time                      : Sore hari.
Hari itu Minggu sore,Dave telah berdandan dengan rapi.Ia baru hendak mengeluarkan motornya dari rumah.Ketika mama menyapanya.
Ibu                         : “Mau berangkat kegerja Dave…”
Dave                      : “Iya ma….”
Ibu                         : “Hati-hati di jalan…”
Dave                      : “Iya ma..Dave berangkat dulu…”(Mulai menjalankan motornya)
Ibu                         : (Melambaikan tangannya mel;epas kepergian dave)

Adegan 6
Lokasi                   : Pertigaan jalan
Time                      : Sore
Motor Dave berjalan dengan kecepatan pelan.Ketika sampai di kelokan gang ia di hadang beberapa orang yang menyapanya dengan suitan.
Reno                     : “Cieee…ketua geng..lama tak muncul,sekarang rapi amat.mau ngapel yaa..” (Di sambut teman-temannya yang langsung mengelilingi Dave)
Dave                      : “kalian rupanya…”
Reno                     : “Kenapa??Sudah lupa kami…Baru di angkat jadi ketua geng kok langsung ngilang..mana tanggung jawabmu…”
Dave                      : “Maaf teman….aku kapok gabung dengan kalian…aku jadi kualat sama ortuku gara-gara menerima tantangan kalian..”
Reno                     : “Apa…(Tertawa)”Cielahhhh…pecundang sekali kau ini.Kemarin bangga jadi ketua geng,sampai-sampai ibu sendiri di jambret…sekarang jadi anak mama lagi…dan ini…(Pandangan tertuju alkitab tergantung di setang motornya.Buru-buru ia merebutnya dan memamerkannya pada teman-teman gengnya.)
Dave                      : (Terkejut) “Hey..kembalikan…”
Reno                     : “Apa????..(Melirik teman-temannya) “Lihatlah kawan-kawan..apa yang anak ini bawa….kemarin dia menjambret tas ibunya,trek-trekan dengan kita bahkan duduk minum-minum dengan kita..sekarang dia bawa alkitab….wuihhhh..jadi anak gereja sekarang….”
Dave                      : “Reno..kembalikan..jangan bikin aku memukulmu…”
Reno                     : “Memang kenapa???Pukul saja..bukankah Papa Yesus melarangmu memukul orang…”
Dave                      : “Reno..ayolah..kamu kawanku..aku tak mau bertengkar Cuma masalah seperti ini.Biarkan aku pergi..okey….”(Meminta alkitabnya)
Reno                     : (Memberikan pada Dave.Ketika tangan Dave terulur untuk mengambil,reno menariknya dan tertawa mengejek)
Dave                      : “Reno….”
Reno                     : “Ayolah Dave…jangan munafik.Mana setia kawanmu pada kita..mana jiwa laki-laki yang kau miliki…apakah buku ini yang mengubahmu menjadi seperti ini…Ayolah Dave…”
Dave                      : “Aku tak bisa Reno.Aku tak mau kena murka lagi karena melakukan hal seperti dulu..”
Reno                     : “Dave…ayolah..kami ini kawan-kawanmu..sekali ini saja kawan,kita senang-senang.Lupakan buku ini,sebab dia hanya menjadi pembatas kesenangan kita..Ayo men..kamu masih muda…jangan sia-siakan masa mudamu dengan hal-hal yang menyusahkan….”
Dave                      : (Mulai berpikir dan menatap reno yang berwajah memohon) “Baiklah..sekali saja okey….”
Reno                     : ( Tersenyum senang dan mengisyaratkan kawannya mengambil sesuatu..sebuah botol berisi minuman dan juga beberapa butir pil di plastic)
Dave                      : (Menatap Alkitabnya,mengambilnya dari reno serta menyembunyikannya di Jok Motornya)
Perbuatannya mendapat sambutan dan suitan dari kawannya.Dave menyambar botol itu dan beberapa butir pil dalam plastic yang di bawa Reno.Di iringi ucapan selamat dating berupa tepukan tangan kaan-kawannya,dave mulai menenggak minuman itu.
Narator                : “Sejak hari itu aku kembali pada jalanku semula.jalan yang telah kutinggalkan karena Kristus yang menyelamatkan hidupku,jalan yang kembali kutempuh larena rasa seganku pada kawan-kawanku.Semula,katanya hanya sekali saja…tetapi dari sekali tak sadar akupun di buat melakukannya dua kali,tiga kali,empat kali sampai entah keberapa kali aku mencoba mengikuti bujuk rayu mereka.Dan waktu yang berlalu membuatku lupa,bagaimana dulu aku nyaris mati,dan doa dari kedua orang tuaku yang menyelamatkanku.Aku juga lupa,pada Dia yang menolongku dan memberi kesempatan untuk hidup.Sehingga boleh di katakana,lambat laun aku kembali total seperti dulu bahkan lebih parah dari dulu.”

Adegan 7
Lokasi                   : Rumah Dave
Time                      : Minggu sore
Beberapa anak gereja terlihat bertamu ke rumah dave sore itu.Mereka di sambut oleh ibu Dave yang terkejut atas kedatangan anak-anak dari gereja setempat.
Kak Valent          : “Selamat sore bu…”
Ibu                         : “Sore juga..nak Valent…mari masuk…”
Kak Valent          : “Iya bu..terima kasih..”
Ibu                         : (mempersilahkan tamunya duduk dan dengan agak sungkan bertanya) “Ngomong-ngomong ada apa ya..kok rame rame main ke sini…”
Kak Valent          : “Begini bu..sebelumnya kami minta maaf kalau kedatangan kami merepotkan ibu.Kami kemari berinisiatif untuk menjenguk Dave.Sudah beberapa minggu ini ia tak ke gereja….”
Ibu                         : (Heran) “Dave tidak kegereja……”
Angga                   : “Iya bu…beberapa hari ini ia juga tak masuk sekolah.Kami khawatir teradi sesuautu pada Dave…makanya kami menjenguknya kemari….”
Ibu                         : (Tertunduk sedih dan mengelus dada) “Ibu sendiri juga tidak tahu nak.Memang perangai Dave ahkir-ahkir ini sedikit berubah.Tapi,soal ke gereja…tiap minggu ibu selalu melihatnya berangkat pada jam-jam ibadah.Tapi mungkinkah Dave bohong…???”
Anak-anak gereja: (Saling berpandangan)
Dave                      : (Saat itu masuk dalam keadaan sempoyongan.Matanya memerah dan dari mulutnya tercium bau alkhohol.Saat ia mengetahui kehadiran anak-anak gereja di rumahnya,ia hanya tersenyum tipis dan langsung masuk kedalam)
Ibu                         : (Terkejut bercampur malu dan mengejar Dave kekamarnya) “Dave…”

Adegan 8
Lokasi                   : Kamar Dave
Time                      : Sore hari
Dave tampak terlihat mencari-cari sesuatu ketika ibunya dating bertanya.
Ibu                         : “Ada apa dave..kamu mencari apa???Kamu baru dari mana??kenapa mulutmu bau seperti ini??Kamu minumlagi???kamu tak ke gereja??
Dave                      : (Nyengir) “Gereja…??Masa bodoh dengan Gereja…aku malas ma..sekarang,lebih enak senang-senang sama teman-teman…Ma..aku minta uang buat nraktir mereka..mana ma..mana…”
Ibu                         : “Dave…”
Dave                      : “Cepat berikan ma..aku tak punya waktu banyak….”
Ibu                         : “Dave…”
Dave                      : (Mulai kehilangan kesabaran dan menggertak ibunya dengan keras) “Cepat ma….”
Ibu                         : (hanya bersurut mundur.Bersandar lemas di pintu smentara Dave dengan kasar merampas dompet dari ibunya dan pergi.Bahkan ketika ia melintasi ruang tamu di mana anak-anak gereja masih duduk untuk menjenguknya,Dave acuh-acuh saja)

Adegan 9
Lokasi                   : Sebuah tepi jalan
Time                      : malam
Dave datang keperkumpulan teman-temannya,di sambut suitan dan suara tawa.Bahkan ketika ia memamerkan uang hasil rampasan dari ibunya,dengan bangga dia berceloteh.
Dave                      : “Kita pesta teman-teman…Ayoo..minum minum sampai perut kalian kembung….Sepuas kalian..semau kalian…
Reno                     : (Paling bersemangat ) “Kalian dengar..ketua geng menraktir kita…..”
Anak-anak geng               : (Bersorak senang)
Malam itu mereka berpesta dengan gembira.Di iringi suara hentakan musik,miras,narkoba dan suara bising sepeda motor mereka.Dan malam itu Dave tak pulang kerumah,sementara ibunya Nampak terus menunggunya di depan pintu.

Adegan 10
Lokasi   : Teras rumah Dave
Time      : Malam
Ibu Dave masih terdiam mematung bersandar menatap jalan di depan rumah.Wajahnya terlihat cemas dan gelisah.Sudah dua hari dua malam ini dave tak pulang.Ayah Dave yang mengetahui kondisi ini berusaha menghibur hatinya.
Papa                      : “ma..sudahlah.Masuklah kedalam..di luar dingin…”
Mama                   : “Iya Pa..nunggu Dave pulang…”
Papa                      : “Anak itu tak akan pulang..kecuali jika pikirannya waras…sudahlah ma..biarkan saja dia..Kena hajar dari Tuhan seperti kemaren,baru kapok dia…”
Mama                   : “Papa..Papa kok ngomong begitu…”
Papa                      : (Tak menjawab dan melanjutkan membaca Koran)

Adegan 11
Lokasi                   : Tepi jalan
Time                      : Malam
Dave berjalan sempoyongan akibat pengaruh minuman keras.Ia nyerocos tak karuan dan kadang-kadang berteriak seperti orang gila.Sampai di dekat penjual nasi goreng,Dave menghentikan langkahnya.Pesta dua hari dua malam membuat perutnya hanya di isi minuman keras,tanpa makanan apapun.Iapun menghampiri penjual nasi goreng tersebut dan memesan dengan kasar.
Dave                      : “Bang..Nasi goreng..gratis..awas kalau di suruh bayar….”
Penjual Nasi goreng : (Hanya bergedek sambil terus melanjutkan aktivitasnya.Sementara Dave duduk menanti di bangku dekat warung.Saat pandangannya beradu dengan penjual nasi goreng,kembali ia membentak.
Dave                      : “Apa lihat-lihat….belum pernah liat orang mabuk…..”
Penjual nasi goreng: (Tak merespon kata-kata Dave)
Saat itu lewatlah Naya dan Rani,teman gereja Dave yang baru pulang dari doa remaja.Niat usil Dave langsung muncul dan ia menggoda mereka sambil tertawa cekikikan sendiri.Naya dan rani yang takut berjingkat kaget dan lari kabur.Sehingga karena takutnya,alkitab salah satunya jatuh dan Dave mengambilnya.
Dave      : (Nyengir) “Hhhh..buku apa ini??Hanya Sampah penghalang kesenangan orang” (Ia melempar buku itu begitu saja,sehingga karena prihatin,si penjual nasi goreng sempat mengambilnya dan menyimpannya.Dave tahu dan membentak.
Dave                      : “Mana pesananlu????!!!!!”
Penjual nasi goreng: (Hanya menelan ludah dan menyodorkan pesanan Dave)
Dave                      : (mengambil sesendok dan memakannya.Karena rasanya kurang suka,ia melemparnya)”Bueeeeccchhhh..apa ini???” (Kesal)
Saat itu ia membanting tubuhnya di bangku dan tidur menerawang langit.Entah apa yang di pikirkannya,sesaat kemudian tiba-tiba tubuhnya mengejang-ngejang.Mula-mula hanya kejangan kecil,makin lama makin parah hingga busapun keluar dari mulutnya.Penjual nasi goreng yang tahu karuan kaget.
Penjual nasi goreng        : “Dik..dik..dik…(mengguncang-ngguncang tubuh Dave)”tolong..tolong..ada orang OD…..Tolong..”(Panik)
Tak mau urusan jadi panjang,ia segera meminta orang-orang yang di warungnya untuk meolongnya dan memanggil ambulan.Saat itulah,lewat Angga teman Dave,yang mengetahui hal itu segera bergegas ikut ambulan.
Angga                   : “Dave……”
Penjual nasi goreng :”Adik mengenalnya…”
Angga                   : “Dia teman saya bang…”
Penjual nasi goring : “Kalau begitu adik ikut kami ke rumah sakit..”
Angga                   : (Panik dan ikut naik ambulan.Ia juga menghubungi teman-temannya)

Adegan 12
Lokasi : Dalam Ambulan
Time      : Malam.
Angga yang mendampingi Dave bersama dengan salah satu pengunjung warung dan juga perawat darurat berusaha mengguncang ngguncang tubuh Dave yang mulutnya tak henti-hentinya mengeluarkan busa.
Angga                   : (panik) “Dave..Dave..sadar Dave…jangan tidur..bertahanlah…ingat Yesus Dave..Ingat Yesus….”
Dave                      : (Antara sadar dan tidak ia sempat melihat wajah angga teman gereja dan mendengar kata-katanya ) “Yesus..Yesus…”(Lalu matanya terpejam dan dave tak sadarkan diri)

Adegan 13
Lokasi                   : Jalan
Time                      : Malam
Kabar tentang OD (Over Dosis)nya dave sampai juga kepada keluarganya dan juga teman teman gereja Dave.Mereka berinisiatif menyusul angga di rumah sakit untuk mendukung doa guna menyelamatkan nyawa Dave.Mereka sempat bertemu tantenya dijalan.
Tante                    : “kalian teman-teman gerejanya Dave kan???”
Kak Valent          :”Iya Tante.Kami teman-temannya Dave.Kami mau menjenguknya dirumah sakit sekligus berdoa langsung untuk Dave.Bagaimana keadaan Dave tante???”
Tante                    : “Kondisinya Kristis.Rumah sakit local tak dapat menanganinya.Dan saat ini ia di rawat di rumah sakit umum.Tante juga mau kesana.Kita bareng-bareng…”
Kak Valent          : “Terima kasih Tante….”

Adegan 14
Lokasi                   : Rumah sakit
Time                      : Malam
Angga masih menunggu di ruang tunggu pasien di temani dokter yang baru keluar dari ruangan ICU,ketika Tante,mama,papa dan teman-teman gereja Dave rame-rame datang kesana.Mereka terlihat cemas dan menanyakan keadaan Dave.
Papa                      : “bagaimana keadaan Dave, Dokter???”
Dokter                  : “Kondisianak ini Kristis.Terlalu tipis harapan dia untuk selamat.Kita hanya dapat berharap pada mujizat Tuhan…..”
Mama                   : (Menangis memeluk papa,dan papa menenangkannya)
Kak Valent          : “Maaf sebelumnya Dok…jika di ijinkan kami ingi mendoakan Dave secara langsung.Kami harap doa kami semua bisa membuat Tuhan member kesempatan lagi pada teman kami…”
Dokter                  : (berpikir cukup lama dan menganggukkan kepala) “Baiklah.Tapi jangan berisik….”
Kak Valent          : “Terima kasih dok…”

Adegan 15
Lokasi                   : kamar perawatan
Time                      : Malam
Beberapa teman Dave,mama,papa dan tantenya terlihat mengelilingi tubuh Dave yang masih belum sadar.Mereka bersama-sama mengulurkan tangan dan menumpangkannya pada tubuh anak itu.
Kak Valent          : “Ya Tuhan Allah penyelamat kami…hari ini kami datang dan bersatu hati untuk teman dan saudara kami…biarlah kemurahanmu turun atas anak ini..Engkau ampuni dosa-dosanya Ya Tuhan…Kami mohon kasihMu…berikanlah pada anak ini sebuah kesempatan sekali lagi untuk memberitakan kebesaran karyamu pada dunia yang belum mengenal Engkau…di dalam nama Tuhan Yesus Kristus……”
Saat itu sinar putih terbersit.

Adegan 16
Lokasi                   : Sebuah Padang gersang
Time                      : Siang hari
Dave membuka matanya dan ia mendapati dirinya berada di padang yang tandus.Panas menyengat tempat ittu,sehingga membuat perut Dave terasa lapar.Ia ingat,ia membawa sebuah bekal di dalam tas punggungnya.Dan iapun bermaksud makan dengan bekal itu.Namun dari arah berlawanan,ia melihat seorang tua berjalan sempoyongan dan rebah ke tanah memgangi perutnya.Dave terkejut,dan entah karena kekuatan apa,ia merasa iba pada orang tua tersebut.
Dave                      : “kakek..kakek tak apa-apa??
Kakek                    : (membuka matanya dan menatap Dave dengan senyuman hangat.Suaranya lemah memberi jawaban) “Kakek lapar nak…kasihanilah kakek….”
Dave                      : (menatap sang kakek dan menelan ludah.Ia ingat pada bekal makanan yang di bawanya dan mengambil sepotong roti untuk di makan sang kakek)
Kakek itu memakannya,sambil menatap Dave.Dari matanya Nampak sebuah pandangan hangat dan bahagia,dan Dave sempat melihat tangan kakek itu yang berlubang karena lukanya.Namun tiba-tiba,usai mengunyah gigitan terahkir,kakek itu mendorong Dave dan memukulnya,
Dave tersentak dan terjerembab.Ia protes dengan keras.
Dave                      : “kakek..kenapa kakek memukulku?Bukankah aku telah menolong kakek….”
Kakek                    : (Dengan senyum hangat membalas) “Karena Aku mengasihimu nak…..”(Tersenyum sambil menunjukkan tangannya yang berlubang)
(Sinar putih kembali terbersit)

Adegan 17
Lokasi                   : kamar perawatan
Time                      : pagi
Dave baru saja membuka matanya,ketika samar-samar di lihatnya wajah-wajah mama,papa,tante dan teman-teman gerejanya.
Dave                      : “kalian???Mama..papa…”
Papa                      : “Dave,kau sudah sadar nak…”
Dave                      : (Tak menjawab dan memalingkan mukanya ketembok.Rasanya ia menyesal mengingat bagaimana perlakuannya pada orang-orang yang telah menolongnya,dan ia meneteskan air matanya)
Mama                   : “Dave..kamu menangis nak…..”
Dave                      : (Tak mampu menahan tangis dan dengan terbata-bata menjawab) “Dave malu ma…Dave malu pada mama,papa dan juga teman-teman gereja.Dave malu pada Tuhan…”
Papa                      : “Baguslah.Itu artinya kamu sudah sadar kamu salah…”
Angga                   : “Benar Dave…dan jangan lagi kamu malu karena kesalahan kamu.Tetapi cobalah perbaiki kesalahan kamu agar tak terulang lagi…”
Dave                      : (Membalikkan badannya dan menatap orang-orang yang mengelilinginya dengan air mata tersisa) “Apa Dave pantas balik lagi…”
Kak Valent          : “Dave…tidak ada kata terlambat untuk seseorang memperbaiki kesalahannya.Selama ia sungguh-sungguh mau berubah,Tuhan pasti mau mengampuni orang itu…”
Papa                      : “Kak Valent benar Dave.Kami akan memaafkanmu jika kamu benar-benar ingin berubah.Untuk papa,mama,teman-temanmu dan terlebih untuk Tuhan….”
Dave                      : (Menatap mereka)
Angga                   : “Jika kamu mau,mulai hari minggu depan ayo sama-sama ke gereja.Kami akan menjemputmu.Bagaimana Dave…”
Dave                      : (Menatap mereka dan tersenyum kecil.kemudaian ia menatap meja di sampingnya di mana di sana telah di taruh alkitab.ia hanya bergumam lirik) “Tuhan Yesus..aku mau berubah untuk Engkau dan mereka..ampuni aku…”(Kembali menerawang langit-langit ruangan)

******End*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar