Adegan 8
Lokasi : Kamar arparterment
18 jam dari misi...
Judah tertidur di tengkurap di kamarnya dengan kilasan-kilasan aneh yang muncul di pikirannya.
Adegan 9.
Lokasi : Sebuah gang bangunan kuno
Dalam keremangan lampu lentera,Judah di kagetkan dengan keberadaannya.Sebuah tempat asing yang tak ia kenal.Dan dua orang berjubah dan berjanggut putih yang datang padanya.Ia merasa lidahnya terkunci dan anggota tubuh serta lidahnya mengatakan satu percakapan aneh dengan orang itu.
Orang 1 : (Mengatur nafas)."Bagus kau datang Judas.Kau dapatkan orang itu kan??"
Judah : "Aku akan beri tahu di mana dia besok berada.Asal kau beri harga yang pantas."
Orang 2 : "Berapa yang kamu minta?"
Judah : "30 Perak.Harga mati."
Orang 1 : "Kau akan mendapatkannya.Di mana kami bisa menemui orang itu??"
Judah : "Tak perlu kutunjukkan tempatnya.Besok aku akan bersama kalian."
Orang 1 : "Tak masalah.Berikan uangnya.,"
Orang 2 : (Memberikan pundi)
Judah : "Terima kasih.Senang berbisnis denganmu."(Melirik situasi lalu pergi)
Adegan 10
Lokasi : Sebuah ruangan besar.
Ada sebuah meja besar berisi macam-macam makanan dan minuman.Puluhan orang duduk mengelilingi meja itu.Sebagian lagi terlihat duduk di lantai.Mereka rata-rata mengenakan jubah.Dan perhatian mereka tertuju pada seorang pria berjubah putih yang duduk di ujung tengah.Pria berjubah putih,berambut gondrong ikal dan brewok tersebut terlihat paling banyak bicara di bandingkan yang lain.Mereka memanggilnya YESUS.Adapun Judah di antara kerumunan orang itu..Duduk di sebelah kirinya,dan tak mengerti mengapa ia berada di situ.Namun sama seperti yang lainnya,pandangannya tertuju pada sosok pria berjubah putih itu.Meski ia tak mengenalnya,tapi tiap menatap matanya,hatinya seperti tersengat.
Yesus : (Mengambil Sepotong roti besar,lalu memecah-mecahkannya dan membagi pada semua orang di tempat itu)."Inilah tubuh-Ku yang di serahkan bagi kamu; perbuatlah ini sebagai peringatan akan Aku."
Orang-orang : (Memperhatikan kata-kataNya dan memakan roti itu).
Yesus : (Mengambil cawan dan mengangkatnya)."Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku yang ditumpahkan bagi kamu.Minumlah..."
Orang orang : (Meminumnya seperti kata Dia)
Yesus : (Meneruskan perkataannya pada semua orang di tempat itu)."Aku berkata kepadamu,sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Orang-orang : (Sedih dan berpandangan satu sama lain)."Bukan aku,ya Tuhan?"
Judah : (Diam menutupi sesuatu)
Yesus : "Dia yang bersama-sama dengan Aku menyelupkan tangannya di pinggan ini.Dialah yang akan menyerahkan aku."
Judah : (Secara reflek menyelupkan tangannya ke pinggan yang di pegang orang berjubah putih.Sambil menatapnya dengan pandangan menantang)."Bukan aku ya,Tuhan."
Yesus : (Membalas pandangannya dengan tatapan mengingatkan)."Kamu sendiri telah mengatakannya."
Judah : (Terlihat kecut membuang pandangan)
Lokasi : Kamar Apartemen
Judah terbangun kaget dari tidurnya.Seperti terlempar dari sebuah dunia lain,ia di hadapkan pada situasi hari yang telah beranjak siang.Jam telah menunjukkan pukul 08.00.12 Jam dari misi.
Adegan 12
Lokasi : Lapangan tengah kota
Acara kebaktian akbar tengah berlangsung
Adegan 13
Lokasi : Backstage panggung
Seorang pria terlihat sedang berlutut memejamkan matanya.
Stefanus : "...terima kasih Tuhan.Dalam nama Tuhan Yesus Kristus.Biarlah semua jadi kehendakMu.Amin."
Seorang pria lain masuk.
Pelayan Tuhan : "Sudah siap Stef..."
Stefanus : (Menoleh tersenyum tipis).
Adegan 14
Lokasi : Atas sebuah gedung.
Judah mulai masuk.Membawa sebuah tas gitar yang berisi senapan dan penyangga kamera.Memasang dan menyetel semua peralatan dan siap membidik sasaran.
Adegan 15
Lokasi : Lapangan tengah kota
Kebaktian akbar berlangsung dengan puji-pujian.Stefanus manikhay mulai keluar naik mimbar.
Adegan 16
Lokasi : Puncak gedung.
Mata judah menjelajah dengan teliti.Mencari titik fokus sasaran dan siap menarik pelatuknya.Tapi,sesuatu menghentikannya sesaat.Sebuah suara yang berhembus di telinganya.
Suara : "Jangan anak-Ku..."
Judah : (Terhenyak,mencari sosok suara itu.tapi tak di dapatinya siapapun selain dirinya)."Siapa..."
Merasa tak ada jawaban,Judah melanjutkan aksinya.
Tapi kali pandangannya di teropong terhalang oleh suatu kilatan putih.Dan ketika ia terhenyak,di dapatinya seorang pria berjubah putih berdiri di depan.
Judah : (Kaget,berkrenyit dan merasa tak asing dengan Pria itu)."Kau..."
Yesus :"Hentikan anak-Ku.Sarungkan pedangmu.Barang siapa membunuh dengan pedang,dia akan mati oleh pedang..."
Judah : "Apa maksudmu?Siapa kau?mengapa menghalangi jalanku?"
Yesus : (Tersenyum dengan pandangan menusuk,lalu satu kedipan mata tubuhnya menghilang)
Judah : (Terhenyak.Mulai merasa merinding.Tapi ia mencoba menguasai ketakutannya)."Sial!!Setan mana yang berani menghalangi pekerjaanku?"(Geram dan melihat teropong)
Saat itu kembali untuk ketiga kalinya pandangan Judah di kacaukan oleh satu pengelihatan.Bukan mimpi,tapi ini terjadi dalam keadaan sadar.
Adegan 17.
Lokasi : Sebuah taman
Sekonyong-konyong tempat di mana berdiri ia berubah,bukan lagi sebuah atap gedung,tapi sebuah taman.Judah tak sendiri,tapi ia berada di antara kumpulan puluhan orang bersenjata pedang dan pentungan.Di depannya juga ada sekelompok lain yang salah satunya adalah pria yang sama di mimpi perjamuan dan juga pria berjubah putih yang menghalang-halangi judah.
Judah : (Terpaku tapi tak bisa menguasai lidah dan tubuhnya.Sementara orang itu menatapnya dengan pandangan menusuk)
Orang satu : "Siapa di antara mereka yang harus kami tangkap?"
Judah : (Menatap mereka dan target)."Orang yang kucium,dialah yang harus kalian tangkap.(Berjalan menghampiri mereka dan memeluk pria berjubah putih serta menciumnya)."Salam ya Rabi..."
Yesus : "Hai teman,untuk itukah engkau datang?"
Judah : (Terkesiap).
Adegan 18
Lokasi : Atap gedung.
Satu kilatan cahaya putih membawanya ke dunianya sekarang.Judah tak mengerti,kenapa ia harus mengalami mimpi dan halusinasi seperti tadi.Tapi ia tetap tak peduli.Masa bodoh dengan mimpi dan pengelihatannya.Yang terpenting adalah menyelesaikan misinya.Jadi,ia mulai mengarahkan senjatanya dan membidik sasaran lewat teropong.
Adegan 19
Lokasi : Panggung kebaktian.
Ibadah akbar yang tadi di penuhi suara musik dan sorak sorai menjadi sedikit tenang,ketika Stefanus Manikhay sang pembicara naik podium dan menyampaikan firmanNya.Seluruh jemaat terhening dan terpaku.
Stefanus : "...Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu,melainkan seperti sediakala,demikian pun sekarang,kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku,baik oleh hidupku atau matiku.Karena bagiku hidup adalah kristus dan mati adalah keuntungan...."
Adegan 20
Lokasi : Atap gedung
Judah sudah siap segalannya.Ia begitu tak sabar menanti hasil misinya.Tangannya siap menarik pelatuk saat matanya menemukan sasaran.
Tapi,lagi-lagi suara itu berbisik.
Suara : (Berhembus di dekat telinganya dan terbentuk bayangan sosok laki-laki berjubah putih memeluknya)."Apa yang ingin kau perbuat,perbuatlah sekarang..."
Judah : (Merasakan perasaan aneh,hangat,tenang tapi masih mencoba berkeras hati)."Persetan dengan katamu..."
Klik...!!!Pelatuk tertarik dan peluru termuntahkan dari senapan laras panjang miliknya.
Adegan 21
Lokasi : Panggung.
Seluruh mata terkesima dan tertuju pada sosok stefanus manikhay yang berkotbah dengan lembut,namun tiap kata-katanya meresap dalam hati.Banyak yang mengamini.Tak jarang ada yang langsung membawa diri dalam doa.Tapi,semua suasana itu langsung berubah tegang dan penuh teriakan histeris,ketika sebuah peluru yang melesat di antara kegelapan malam menembus kepala laki-laki berusia 33 tahun tersebut.Tubuhnya jatuh dari mimbar,langsung tak bergerak.Puluhan orang di sekitarnya langsung mengerubinginya.Kepanikan luar biasa langsung terjadi.
Adegan 22
Lokasi : Atap gedung.
Judah tersenyum puas.Tawannya mengumandang tiada henti.Bahkan ia memuji-muji diri sendiri.Dengan tenang ia membereskan alat-alatnya dan pergi meninggalkan tempat itu dengan tenang.
Adegan 23
Lokasi : Jalan kota.
Sisa-sisa kegembiraan masih nampak di raut wajahnya.Kegembiraan itu terasa lengkap ketika ponselnya berdering.
Judah : (Mengangkat ponsel)"Halo.."
Penelpon : "Kau sudah bereskan.."
Judah : "Lihat saja hasilnya di televisi..."
Penelpon : "Bagus.Aku sudah lihat hasilnya.Kau benar-benar memberikan kematian yang mengesankan."
Judah : "Sekarang,mana bagianku?"
Penelpon : "Kau akan segera mendapatkannya.Temui aku di tempat kemarin."
Judah : "Baiklah..."(Menutup telepon).
Adegan 24
Lokasi : Sebuah ruang remang-remang.
Sebuah meja,dua kursi dan lampu gantung yang bergoyang.Keadaan masih sama.Hanya bedanya jika kemarin Judah yang menunggu,kali ini kedatangannya telah di tunggu sang Negosiator.Ketika Judah datang,tanpa lama-lama ia mengambil sebuah koper dan meletakkannya di meja.
Negosiator : "Ini sisa pembayaran yang kemarin.." (Menyodorkan)
Judah : (Diam terpaku,menatap sang Negosiator dengan pandangan agak curiga).
Negosiator :"Kenapa?Jumlahnya kurang?"
Judah : (Membuka koper dan melihat setumpuk uang lalu menutupnya)."Tidak ini cukup.(Berdiri dan menatapnya sesaat).Terima kasih.Senang berbisnis denganmu.(Mengulurkan tangan)"
Negosiator : "kami juga."(Menyambut uluran tangan)
Judah : (Melepaskan tangan,menatap sejenak lalu pergi)
Negosiator : (Menatap bayangan judah sampai lenyap lalu di kejutkan suara lain)
Mr.x : "Kerja yang bagus.Tapi kau perlu hati-hati dengannya."(Muncul dari kegelapan)
Negosiator : "Kenapa?"
Mr x :"Ular tetaplah ular.Tak mungkin berubah jadi domba.Sekalipun dia telah bekerja banyak dalam misi kita,dia telah tahu banyak tentang kita."
Negosiator : "Lalu..."
Mr.x : "Sebelum ular itu mematuk kita,lebih baik kita habisi saja.."
Negosiator : "Kau sudah bosan dengannya..."
Mr x :"Entahlah.Aku mulai tak percaya padanya.Ia bisa mengkhianati kita kapan saja."
Negosiator : "Ya,mungkin kau benar. Di belakang pedang,kita harus siapkan pedang.Jika pedang di rampas musuh dan berbalik menyerang kita,kita masih punya pedang cadangan.Dia bisa mengkhianati janjinya dengan membunuh pendeta itu,suatu saat dia juga akan mengkhianati kita."(Mengambil ponsel)."Lakukan rencana kita.Ambil kembali uangnya dan habisi dia.Ini kemauan tuan kita."
Penelpon : "Baik.kami akan menghabisinya.Segera."
Adegan 25
Lokasi : Jalan raya
Ferari enzo warna merah melesat membelah jalan kota.Judah tampak tenang mengendarainya.Samobil berkali-kali menepuk koper yang berisi tumpukan uang.Seulas senyum kepuasan berkali-kali muncul.Namun ketika di balik kacamata hitamnya,melalui kaca spion ada sepasang pengendara berjaket dan helm teropong membuntutinya.Mula pertama ia biasa saja,namun dahinya di buat berkrenyit ketika satu dari dua orang tersebut mengeluarkan senjata laras panjang sejenis Shootgun dan mengarahkan ke arah mobilnya.
Judah : "Ough...sial!Rupanya ada yang mau main-main."(Menancap gas lebih dalam sehingga kecepatan mobilnya bertambah)
Peluru dari senjata tersebut meleset mengenai aspal.Dan pengemudi motor menambah kecepatannya untuk mengejar ferari enzo.Kebut-kebutan terjadi di jalan raya sepanjang kota.Satu- dua-tiga peluru termuntahkan dari moncong shootgun.Tak ada yang mengenai sasaran.Justru di balas dari Senjata laras pendek milik Judah.Sama,tak ada yang kena sasaran.Hingga muntahan peluru terahkir sama-sama melesat.Hasilnya peluru shootgun mengenai ban ferari,peluru senjata laras pendek Judah menembus helm pengemudi motor.Motor terjatuh dan terseret di tengah jalan.Satu pengendaranya selamat setelah terlempar di pinggir jalan,satunya tewas terlindas kendaraan di belakangnya.Judah sendiri berhasil menguasai mobil dengan membanting setir.Mobil Judah terseret hampir 200 meter dengan posisi vertikal ke horizontal.Sempat berbenturan dengan beberapa mobil lain dan menyebabkan kecelakaan berantai,sampai mobil berhenti tepat di perempatan jalan.Satu tarikan nafas membuat Judah sedikit lega.Tapi itu belum berahkir.Karena dari arah lain melaju sebuah Truk kontainer.
Judah : "Ough...Sial!!"(Tak punya banyak waktu judah menendang pintu mobilnya dan sempat menyambar 2 senjata laras pendek di dasbornya.Berhasil.Ia keluar sesaat sebelum truk sempat menyeruduk mobilnya.Mobil ringsek dan judah tak punya waktu menyelamatkan uangnya.Ia hanya dapat memaki.
Judah : "Keparat!!Mereka mencoba mengkhianatiku..."
Ia sempat menjadi tontonan.Tapi buru-buru menghilang ke arah sebuah gang.Sebelum orang susulan datang membunuhnya.
Adegan 26
Lokasi : Kamar sebuah hotel
Di bawah keremangan cahaya,seorang laki-laki terlihat sedang tidur dengan seorang pelacur.Ia terbangun ketika di rasakannya sebuah moncong pistol menodongnya.
Pelacur yang terbangun terlihat ketakutan dan berlari sembunyi ke toilet.Sementara laki-laki itu dengan tenang berbalik dan melihat siapa yang datang.
Negosiator : "O..rupanya kau judah??"
Judah : "Aku kemari membuat perhitungan denganmu.Katakan satu hal sebelum aku membunuhmu."
Negosiator : "Silahkan..."(Tenang)
Judah : "Selama ini,kau selalu menawarkan aku pekerjaan.Dan aku selalu mengerjakannya dengan baik.Aku juga tak pernah memintamu memberitahu,siapa orang di balik kepentinganmu.Karena bagiku,kerja beres,terima uang,selesai. Tapi hari ini,Kau mengkhianatiku.Dan itu membuatku ingin membunuhmu.Kau juga telah merampas uang dari darahku.Tapi sebelum kau mati,katakan padaku,siapa dalangmu,agar aku bisa mencabut parasit sampai akar-akarnya..."
Negosiator : "Ou..kau yakin sekali bisa membunuhku..."
Judah : (Merasakan lehernya tertodong moncong pistol)
Negosiator : "Baiklah.Aku akan mengatakannya.Tapi tak di sini.Ada tempat yang lebih baik bagi kita."(Menggerakkan sedikit kepala dan orang di belakang Judah memukul tengkuk leher pemuda itu hingga pingsan).
Adegan 27
Lokasi : Jembatan kota
Mata Judah terbuka.Kepalanya terasa berat.Bukan akibat pukulan di tengkuknya,tapi karena posisi tubuhnya di balik sedemikian rupa.
Negosiator : "Sudah bangun Judah??"
Judah : (Bergemeletuk geram)."Kenapa??Apa kau merasa marah?Atau kau merasa takut??"
Judah : "Pengecut!!!Lepaskan aku.Kita duel satu lawan satu!!"
Negosiator : "Ough...Maaf,aku tak punya waktu.Lagi pula aku tak mau tanganku kotor.Aku akan cepat menyelesaikan tugasku.Agar aku bisa tenang."
Judah : (Geram)
Negosiator : "Tapi sebelumnya ada yang mau bertemu denganmu."
Judah : (Berkrenyit)
Seorang laki-laki keluar dari sebuah mercy.Muncul dalam pandangan Judah dan menyapanya.
Mr x : "Salam kenal Judah.Senang bertemu denganmu."
Judah : (Menyipitkan mata dan menyambut dingin)."Diakah majikanmu..."
Negosiator : "Majikanmu juga...Dialah yang selama ini memberimu uang."
Judah : (Meludah ke samping) Kuburanmu..."
Judah : "Silahkan saja.Berkatalah sesukamu.Karena jika aku lolos dari maut,aku tak akan mengampuni kalian."
Negosiator : "Bagaimana jika kau mati ?"
Judah : (Tak langsung menjawab.Matanya menatap langit malam dan sebuah wajah terlihat di dan dan matanya menatap empat wajah di sana.)Mungkin wajah terahkir yang akan dilihatnya.Dan kematianku.Karena aku telah banyak memberi kematian pada orang lain.Jika giliranku teringa kalian di neraka..."
Negosiator : (Tertawa)."Ha..ha..ha...kata-kata terahkir yang indah.Baiklah.Kupenuhi permintaanmu.Selamat tinggal Judah..."(menodongkan pistol tertodong di dada kiri Judah) dan...
Dar...
Tubuh Judah meluncur kebawah menembus batas air dan udara.Tenggelam perlahan dan pandangan matannya tertutup seketika.

Lokasi : Kamar arparterment
18 jam dari misi...
Judah tertidur di tengkurap di kamarnya dengan kilasan-kilasan aneh yang muncul di pikirannya.
Adegan 9.
Lokasi : Sebuah gang bangunan kuno
Dalam keremangan lampu lentera,Judah di kagetkan dengan keberadaannya.Sebuah tempat asing yang tak ia kenal.Dan dua orang berjubah dan berjanggut putih yang datang padanya.Ia merasa lidahnya terkunci dan anggota tubuh serta lidahnya mengatakan satu percakapan aneh dengan orang itu.
Orang 1 : (Mengatur nafas)."Bagus kau datang Judas.Kau dapatkan orang itu kan??"
Judah : "Aku akan beri tahu di mana dia besok berada.Asal kau beri harga yang pantas."
Orang 2 : "Berapa yang kamu minta?"
Judah : "30 Perak.Harga mati."
Orang 1 : "Kau akan mendapatkannya.Di mana kami bisa menemui orang itu??"
Judah : "Tak perlu kutunjukkan tempatnya.Besok aku akan bersama kalian."
Orang 1 : "Tak masalah.Berikan uangnya.,"
Orang 2 : (Memberikan pundi)
Judah : "Terima kasih.Senang berbisnis denganmu."(Melirik situasi lalu pergi)
Adegan 10
Lokasi : Sebuah ruangan besar.
Ada sebuah meja besar berisi macam-macam makanan dan minuman.Puluhan orang duduk mengelilingi meja itu.Sebagian lagi terlihat duduk di lantai.Mereka rata-rata mengenakan jubah.Dan perhatian mereka tertuju pada seorang pria berjubah putih yang duduk di ujung tengah.Pria berjubah putih,berambut gondrong ikal dan brewok tersebut terlihat paling banyak bicara di bandingkan yang lain.Mereka memanggilnya YESUS.Adapun Judah di antara kerumunan orang itu..Duduk di sebelah kirinya,dan tak mengerti mengapa ia berada di situ.Namun sama seperti yang lainnya,pandangannya tertuju pada sosok pria berjubah putih itu.Meski ia tak mengenalnya,tapi tiap menatap matanya,hatinya seperti tersengat.
Yesus : (Mengambil Sepotong roti besar,lalu memecah-mecahkannya dan membagi pada semua orang di tempat itu)."Inilah tubuh-Ku yang di serahkan bagi kamu; perbuatlah ini sebagai peringatan akan Aku."
Orang-orang : (Memperhatikan kata-kataNya dan memakan roti itu).
Yesus : (Mengambil cawan dan mengangkatnya)."Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku yang ditumpahkan bagi kamu.Minumlah..."
Orang orang : (Meminumnya seperti kata Dia)
Yesus : (Meneruskan perkataannya pada semua orang di tempat itu)."Aku berkata kepadamu,sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
Orang-orang : (Sedih dan berpandangan satu sama lain)."Bukan aku,ya Tuhan?"
Judah : (Diam menutupi sesuatu)
Yesus : "Dia yang bersama-sama dengan Aku menyelupkan tangannya di pinggan ini.Dialah yang akan menyerahkan aku."
Judah : (Secara reflek menyelupkan tangannya ke pinggan yang di pegang orang berjubah putih.Sambil menatapnya dengan pandangan menantang)."Bukan aku ya,Tuhan."
Yesus : (Membalas pandangannya dengan tatapan mengingatkan)."Kamu sendiri telah mengatakannya."
Judah : (Terlihat kecut membuang pandangan)
Lokasi : Kamar Apartemen
Judah terbangun kaget dari tidurnya.Seperti terlempar dari sebuah dunia lain,ia di hadapkan pada situasi hari yang telah beranjak siang.Jam telah menunjukkan pukul 08.00.12 Jam dari misi.
Adegan 12
Lokasi : Lapangan tengah kota
Acara kebaktian akbar tengah berlangsung
Adegan 13
Lokasi : Backstage panggung
Seorang pria terlihat sedang berlutut memejamkan matanya.
Stefanus : "...terima kasih Tuhan.Dalam nama Tuhan Yesus Kristus.Biarlah semua jadi kehendakMu.Amin."
Seorang pria lain masuk.
Pelayan Tuhan : "Sudah siap Stef..."
Stefanus : (Menoleh tersenyum tipis).
Adegan 14
Lokasi : Atas sebuah gedung.
Judah mulai masuk.Membawa sebuah tas gitar yang berisi senapan dan penyangga kamera.Memasang dan menyetel semua peralatan dan siap membidik sasaran.
Adegan 15
Lokasi : Lapangan tengah kota
Kebaktian akbar berlangsung dengan puji-pujian.Stefanus manikhay mulai keluar naik mimbar.
Adegan 16
Lokasi : Puncak gedung.
Mata judah menjelajah dengan teliti.Mencari titik fokus sasaran dan siap menarik pelatuknya.Tapi,sesuatu menghentikannya sesaat.Sebuah suara yang berhembus di telinganya.
Suara : "Jangan anak-Ku..."
Judah : (Terhenyak,mencari sosok suara itu.tapi tak di dapatinya siapapun selain dirinya)."Siapa..."
Merasa tak ada jawaban,Judah melanjutkan aksinya.
Tapi kali pandangannya di teropong terhalang oleh suatu kilatan putih.Dan ketika ia terhenyak,di dapatinya seorang pria berjubah putih berdiri di depan.
Judah : (Kaget,berkrenyit dan merasa tak asing dengan Pria itu)."Kau..."
Yesus :"Hentikan anak-Ku.Sarungkan pedangmu.Barang siapa membunuh dengan pedang,dia akan mati oleh pedang..."
Judah : "Apa maksudmu?Siapa kau?mengapa menghalangi jalanku?"
Yesus : (Tersenyum dengan pandangan menusuk,lalu satu kedipan mata tubuhnya menghilang)
Judah : (Terhenyak.Mulai merasa merinding.Tapi ia mencoba menguasai ketakutannya)."Sial!!Setan mana yang berani menghalangi pekerjaanku?"(Geram dan melihat teropong)
Saat itu kembali untuk ketiga kalinya pandangan Judah di kacaukan oleh satu pengelihatan.Bukan mimpi,tapi ini terjadi dalam keadaan sadar.
Adegan 17.
Lokasi : Sebuah taman
Sekonyong-konyong tempat di mana berdiri ia berubah,bukan lagi sebuah atap gedung,tapi sebuah taman.Judah tak sendiri,tapi ia berada di antara kumpulan puluhan orang bersenjata pedang dan pentungan.Di depannya juga ada sekelompok lain yang salah satunya adalah pria yang sama di mimpi perjamuan dan juga pria berjubah putih yang menghalang-halangi judah.
Judah : (Terpaku tapi tak bisa menguasai lidah dan tubuhnya.Sementara orang itu menatapnya dengan pandangan menusuk)
Orang satu : "Siapa di antara mereka yang harus kami tangkap?"
Judah : (Menatap mereka dan target)."Orang yang kucium,dialah yang harus kalian tangkap.(Berjalan menghampiri mereka dan memeluk pria berjubah putih serta menciumnya)."Salam ya Rabi..."
Yesus : "Hai teman,untuk itukah engkau datang?"
Judah : (Terkesiap).
Adegan 18
Lokasi : Atap gedung.
Satu kilatan cahaya putih membawanya ke dunianya sekarang.Judah tak mengerti,kenapa ia harus mengalami mimpi dan halusinasi seperti tadi.Tapi ia tetap tak peduli.Masa bodoh dengan mimpi dan pengelihatannya.Yang terpenting adalah menyelesaikan misinya.Jadi,ia mulai mengarahkan senjatanya dan membidik sasaran lewat teropong.
Adegan 19
Lokasi : Panggung kebaktian.
Ibadah akbar yang tadi di penuhi suara musik dan sorak sorai menjadi sedikit tenang,ketika Stefanus Manikhay sang pembicara naik podium dan menyampaikan firmanNya.Seluruh jemaat terhening dan terpaku.
Stefanus : "...Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu,melainkan seperti sediakala,demikian pun sekarang,kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku,baik oleh hidupku atau matiku.Karena bagiku hidup adalah kristus dan mati adalah keuntungan...."
Adegan 20
Lokasi : Atap gedung
Judah sudah siap segalannya.Ia begitu tak sabar menanti hasil misinya.Tangannya siap menarik pelatuk saat matanya menemukan sasaran.
Tapi,lagi-lagi suara itu berbisik.
Suara : (Berhembus di dekat telinganya dan terbentuk bayangan sosok laki-laki berjubah putih memeluknya)."Apa yang ingin kau perbuat,perbuatlah sekarang..."
Judah : (Merasakan perasaan aneh,hangat,tenang tapi masih mencoba berkeras hati)."Persetan dengan katamu..."
Klik...!!!Pelatuk tertarik dan peluru termuntahkan dari senapan laras panjang miliknya.
Adegan 21
Lokasi : Panggung.
Seluruh mata terkesima dan tertuju pada sosok stefanus manikhay yang berkotbah dengan lembut,namun tiap kata-katanya meresap dalam hati.Banyak yang mengamini.Tak jarang ada yang langsung membawa diri dalam doa.Tapi,semua suasana itu langsung berubah tegang dan penuh teriakan histeris,ketika sebuah peluru yang melesat di antara kegelapan malam menembus kepala laki-laki berusia 33 tahun tersebut.Tubuhnya jatuh dari mimbar,langsung tak bergerak.Puluhan orang di sekitarnya langsung mengerubinginya.Kepanikan luar biasa langsung terjadi.
Adegan 22
Lokasi : Atap gedung.
Judah tersenyum puas.Tawannya mengumandang tiada henti.Bahkan ia memuji-muji diri sendiri.Dengan tenang ia membereskan alat-alatnya dan pergi meninggalkan tempat itu dengan tenang.
Adegan 23
Lokasi : Jalan kota.
Sisa-sisa kegembiraan masih nampak di raut wajahnya.Kegembiraan itu terasa lengkap ketika ponselnya berdering.
Judah : (Mengangkat ponsel)"Halo.."
Penelpon : "Kau sudah bereskan.."
Judah : "Lihat saja hasilnya di televisi..."
Penelpon : "Bagus.Aku sudah lihat hasilnya.Kau benar-benar memberikan kematian yang mengesankan."
Judah : "Sekarang,mana bagianku?"
Penelpon : "Kau akan segera mendapatkannya.Temui aku di tempat kemarin."
Judah : "Baiklah..."(Menutup telepon).
Adegan 24
Lokasi : Sebuah ruang remang-remang.
Sebuah meja,dua kursi dan lampu gantung yang bergoyang.Keadaan masih sama.Hanya bedanya jika kemarin Judah yang menunggu,kali ini kedatangannya telah di tunggu sang Negosiator.Ketika Judah datang,tanpa lama-lama ia mengambil sebuah koper dan meletakkannya di meja.
Negosiator : "Ini sisa pembayaran yang kemarin.." (Menyodorkan)
Judah : (Diam terpaku,menatap sang Negosiator dengan pandangan agak curiga).
Negosiator :"Kenapa?Jumlahnya kurang?"
Judah : (Membuka koper dan melihat setumpuk uang lalu menutupnya)."Tidak ini cukup.(Berdiri dan menatapnya sesaat).Terima kasih.Senang berbisnis denganmu.(Mengulurkan tangan)"
Negosiator : "kami juga."(Menyambut uluran tangan)
Judah : (Melepaskan tangan,menatap sejenak lalu pergi)
Negosiator : (Menatap bayangan judah sampai lenyap lalu di kejutkan suara lain)
Mr.x : "Kerja yang bagus.Tapi kau perlu hati-hati dengannya."(Muncul dari kegelapan)
Negosiator : "Kenapa?"
Mr x :"Ular tetaplah ular.Tak mungkin berubah jadi domba.Sekalipun dia telah bekerja banyak dalam misi kita,dia telah tahu banyak tentang kita."
Negosiator : "Lalu..."
Mr.x : "Sebelum ular itu mematuk kita,lebih baik kita habisi saja.."
Negosiator : "Kau sudah bosan dengannya..."
Mr x :"Entahlah.Aku mulai tak percaya padanya.Ia bisa mengkhianati kita kapan saja."
Negosiator : "Ya,mungkin kau benar. Di belakang pedang,kita harus siapkan pedang.Jika pedang di rampas musuh dan berbalik menyerang kita,kita masih punya pedang cadangan.Dia bisa mengkhianati janjinya dengan membunuh pendeta itu,suatu saat dia juga akan mengkhianati kita."(Mengambil ponsel)."Lakukan rencana kita.Ambil kembali uangnya dan habisi dia.Ini kemauan tuan kita."
Penelpon : "Baik.kami akan menghabisinya.Segera."
Adegan 25
Lokasi : Jalan raya
Ferari enzo warna merah melesat membelah jalan kota.Judah tampak tenang mengendarainya.Samobil berkali-kali menepuk koper yang berisi tumpukan uang.Seulas senyum kepuasan berkali-kali muncul.Namun ketika di balik kacamata hitamnya,melalui kaca spion ada sepasang pengendara berjaket dan helm teropong membuntutinya.Mula pertama ia biasa saja,namun dahinya di buat berkrenyit ketika satu dari dua orang tersebut mengeluarkan senjata laras panjang sejenis Shootgun dan mengarahkan ke arah mobilnya.
Judah : "Ough...sial!Rupanya ada yang mau main-main."(Menancap gas lebih dalam sehingga kecepatan mobilnya bertambah)
Peluru dari senjata tersebut meleset mengenai aspal.Dan pengemudi motor menambah kecepatannya untuk mengejar ferari enzo.Kebut-kebutan terjadi di jalan raya sepanjang kota.Satu- dua-tiga peluru termuntahkan dari moncong shootgun.Tak ada yang mengenai sasaran.Justru di balas dari Senjata laras pendek milik Judah.Sama,tak ada yang kena sasaran.Hingga muntahan peluru terahkir sama-sama melesat.Hasilnya peluru shootgun mengenai ban ferari,peluru senjata laras pendek Judah menembus helm pengemudi motor.Motor terjatuh dan terseret di tengah jalan.Satu pengendaranya selamat setelah terlempar di pinggir jalan,satunya tewas terlindas kendaraan di belakangnya.Judah sendiri berhasil menguasai mobil dengan membanting setir.Mobil Judah terseret hampir 200 meter dengan posisi vertikal ke horizontal.Sempat berbenturan dengan beberapa mobil lain dan menyebabkan kecelakaan berantai,sampai mobil berhenti tepat di perempatan jalan.Satu tarikan nafas membuat Judah sedikit lega.Tapi itu belum berahkir.Karena dari arah lain melaju sebuah Truk kontainer.
Judah : "Ough...Sial!!"(Tak punya banyak waktu judah menendang pintu mobilnya dan sempat menyambar 2 senjata laras pendek di dasbornya.Berhasil.Ia keluar sesaat sebelum truk sempat menyeruduk mobilnya.Mobil ringsek dan judah tak punya waktu menyelamatkan uangnya.Ia hanya dapat memaki.
Judah : "Keparat!!Mereka mencoba mengkhianatiku..."
Ia sempat menjadi tontonan.Tapi buru-buru menghilang ke arah sebuah gang.Sebelum orang susulan datang membunuhnya.
Adegan 26
Lokasi : Kamar sebuah hotel
Di bawah keremangan cahaya,seorang laki-laki terlihat sedang tidur dengan seorang pelacur.Ia terbangun ketika di rasakannya sebuah moncong pistol menodongnya.
Pelacur yang terbangun terlihat ketakutan dan berlari sembunyi ke toilet.Sementara laki-laki itu dengan tenang berbalik dan melihat siapa yang datang.
Negosiator : "O..rupanya kau judah??"
Judah : "Aku kemari membuat perhitungan denganmu.Katakan satu hal sebelum aku membunuhmu."
Negosiator : "Silahkan..."(Tenang)
Judah : "Selama ini,kau selalu menawarkan aku pekerjaan.Dan aku selalu mengerjakannya dengan baik.Aku juga tak pernah memintamu memberitahu,siapa orang di balik kepentinganmu.Karena bagiku,kerja beres,terima uang,selesai. Tapi hari ini,Kau mengkhianatiku.Dan itu membuatku ingin membunuhmu.Kau juga telah merampas uang dari darahku.Tapi sebelum kau mati,katakan padaku,siapa dalangmu,agar aku bisa mencabut parasit sampai akar-akarnya..."
Negosiator : "Ou..kau yakin sekali bisa membunuhku..."
Judah : (Merasakan lehernya tertodong moncong pistol)
Negosiator : "Baiklah.Aku akan mengatakannya.Tapi tak di sini.Ada tempat yang lebih baik bagi kita."(Menggerakkan sedikit kepala dan orang di belakang Judah memukul tengkuk leher pemuda itu hingga pingsan).
Adegan 27
Lokasi : Jembatan kota
Mata Judah terbuka.Kepalanya terasa berat.Bukan akibat pukulan di tengkuknya,tapi karena posisi tubuhnya di balik sedemikian rupa.
Negosiator : "Sudah bangun Judah??"
Judah : (Bergemeletuk geram)."Kenapa??Apa kau merasa marah?Atau kau merasa takut??"
Judah : "Pengecut!!!Lepaskan aku.Kita duel satu lawan satu!!"
Negosiator : "Ough...Maaf,aku tak punya waktu.Lagi pula aku tak mau tanganku kotor.Aku akan cepat menyelesaikan tugasku.Agar aku bisa tenang."
Judah : (Geram)
Negosiator : "Tapi sebelumnya ada yang mau bertemu denganmu."
Judah : (Berkrenyit)
Seorang laki-laki keluar dari sebuah mercy.Muncul dalam pandangan Judah dan menyapanya.
Mr x : "Salam kenal Judah.Senang bertemu denganmu."
Judah : (Menyipitkan mata dan menyambut dingin)."Diakah majikanmu..."
Negosiator : "Majikanmu juga...Dialah yang selama ini memberimu uang."
Judah : (Meludah ke samping) Kuburanmu..."
Judah : "Silahkan saja.Berkatalah sesukamu.Karena jika aku lolos dari maut,aku tak akan mengampuni kalian."
Negosiator : "Bagaimana jika kau mati ?"
Judah : (Tak langsung menjawab.Matanya menatap langit malam dan sebuah wajah terlihat di dan dan matanya menatap empat wajah di sana.)Mungkin wajah terahkir yang akan dilihatnya.Dan kematianku.Karena aku telah banyak memberi kematian pada orang lain.Jika giliranku teringa kalian di neraka..."
Negosiator : (Tertawa)."Ha..ha..ha...kata-kata terahkir yang indah.Baiklah.Kupenuhi permintaanmu.Selamat tinggal Judah..."(menodongkan pistol tertodong di dada kiri Judah) dan...
Dar...
Tubuh Judah meluncur kebawah menembus batas air dan udara.Tenggelam perlahan dan pandangan matannya tertutup seketika.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar